Bismillah…
Bubur sumsum ini tidak hanya enak dan pea
untuk dikonsumsi semua kalangan usia, khususnya di daerahku sini, bubur sumsum
dijadikan suatu makanan yang mengandung arti tersendiri.
Walaupun sudah banyak pedagang yang
menjualnya, tapi tetep aja masih dianggap sebagai makanan tradisi untuk
selametan 40 hari kelahiran anak.
Pada saat anak memasuki usia 40 hari,
biasanya sang orang tua membuat bubur sumsum yang kemudian dibagi-bagikan pada
tetangga. Filosofinya agak kurang jelas, mungkin lebih tepatnya tidak jelas
juga …
Kalo aku nanyain kenapa bubur sumsum,
kenapa enggak makanan yang lain, ada apa dibalik sebuah bubur sumsum??? Paling
banter mereka Cuma jawabnya, “Yah, emang dari dulu udah begitu, ya tinggal
ngikutin aja…” wiiiinkk….. jawaban yang membuat aku nyesel untuk bertanya…
Hmmm… ya sudahlah, yang jelas aku punya
anak dua juga begitu, waktu mereka 40 hari ya shodaqoh bubur sumsum…
Di sini disebutnya “Bubur Lemu”, haduh
rada gak enak nih dibahasnya, Lemu = gemuk…
Tersinggung deh kalo denger namanya
(langsung ngaca ke kamer) tapi aku berusaha ngasih tau anak-anak kalo ini
namanya Bubur Sumsum, bukan Bubur Lemu, itu sih sebutan untuk orang jaman dulu,
sekarang namanya udah diganti… (mencari perlindungan…)
Bubur ini rasanya lembut, manis, gurih,
everybody knew lah yah… ada yang dibuat putih aja, ada juga yang dibuat dengan
tambahan pandan sehingga mempengaruhi warna dan rasanya, pernah juga lihat ada
yang bikin bubur sumsum rainbow… hihihi… sumpe, kreatif emak-emak jaman
sekarang, semua dijadiin rainbow…
Anak-anakku kompak suka banget dengan
bubur ini, termasuk orang tuanya juga… (apalagi emaknya, pemakan segala…)
Ini resep didapat dari adiknya ibuku, dia
paling jago masak deh…
Bahan :
Kuah :
-
250 gr gula jawa, iris
-
100 gr gula pasir
-
250 ml air biasa
-
50 ml santan kental
Campur semua, masak
sampai gula larut, aduk terus jada agar santan tidak pecah, saring
Bubur :
-
250 gr tepung beras
-
2 lembar daun pandan,
simpulkan
-
1 sdm munjung tepung
sagu
-
½ sdt garam
-
Pasta pandan (bila
ingin)
-
3 – 4 gelas santan encer
-
1 sdm gula pasir
Campur semua bahan,
jerang di api sedang. Aduk secara merata untuk menghindari adonan gosong di
bagian bawah dan agar bubur matang merata. Bila di tengah pengadukan adonan
terlalu kental, tambahkan sedikit air. Aduk terus hingga adonan matang dan
mulai tidak melengket di wajan/panci.
Penyajian :
Taruh bubur, siram dengan kuah gula, siap
disajikan hangat atau dingin…
Ini butuh kesabaran ya bu, jangan bikin
ini kalau anda tidak punya banyak waktu luang, karena ini lumayan cape juga
yah, aku aja sampe kompornya diturunin, jadi bisa sambil duduk ngaduknya.
Hehehe…. Tau gak, kesemutannya aja berkali-kali….. wuiiiihhh… tapi sebanding
lah dengan hasilnya, emang butuh perjuangan…
Alhamdulillaah…
sukaa bangeet....btw kenapa namanya bubur lemu ya...baru tau Mbak...
BalasHapustau deh um, hehehe... Yang lemu-lemu tersinggung deh... :)
HapusMungkin sopo sing mangane akeh yo dadi lemu...
Hahay...
keluar deh bahasa kerajaannya hahah..
Hapusiya teh, secara, cirebon kan kota perbatasan, jd ada jawa ada sunda. Oia, dirimu pernah liat film seri Raden Kiansantang ga? Kalo mereka suka nyebut Japura, itu tempat tinggalku teh, desa japura...
HapusWuiiih, mbak jadi pengen nih buburnya :)
BalasHapusBelum pernah buat bubur sumsum sebelumnya.
Saya pakai resepnya ya mbak ^^
monggo mba, moga sukses ya, inti'y telaten dan sabarrrrr...
HapusHehe...
ini mah bubur favorit sepanjang masa mb lina, slruuuph...
BalasHapustosss.... Mba...
Hapussekedar shareaja, "sumsum" berarti energi atau kekuatan manusia. Maka diharapkan, setelah memakan bubur ini akan mengembalikan dan memulihkan energi serta kekuatan. Itu sebabnya, bubur sumsum sering disajikan dalam beberapa kegiatan/upacara. Salah satunya adalah diberikan kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.
BalasHapussekedar shareaja, "sumsum" berarti energi atau kekuatan manusia. Maka diharapkan, setelah memakan bubur ini akan mengembalikan dan memulihkan energi serta kekuatan. Itu sebabnya, bubur sumsum sering disajikan dalam beberapa kegiatan/upacara. Salah satunya adalah diberikan kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.
BalasHapus