http://btemplates.com/2010/blogger-template-cook-notes/

Minggu, 30 Juni 2013

Bubur Candil Labu

bismillah...

bikin bubur ini udah beberapa hari yang lalu, waktu nguras freezer, eh baru ingat kalo ada bubur labu sisa bikin cake tempo hari. pas diinget-inget, teh Ayu pernah menyarankan untuk dibikin candil. yo wes, langsung beraksi karena kebetulan semua bahan yang bakalan diperlukan sudah ada.

bubur ini sebenarnya hanya terbuat dari tepung ketan, di daerahku disebut :

"BUBUR GERENDUL"

hehehe, perasaan bahasa-bahasa dari daerahku wajar untuk diucap tapi jadi aneh kalo ditulis.. hehehe...

bubur ini juga termasuk salah satu panganan yang dijadikan pelengkap suatu kegiatan. kalo di daerahku sini, biasa dijadikan makanan yang wajib dibuat oleh petani bawang merah yang mau panen, entah apa maksut dibalik tradisi ini. katanya sih supaya bawang yang mau dipanen itu akan bagus ajah.

*garuk-garuk kepala...

selain itu juga bisa dijadikan pengganti Bubur Sumsum/Lemu ketika bayi berusia 40 hari.

ya sudah, untuk kali ini bubur candil ini akan dicampur dengan labu kuning yang tempo hari itu... alhamdulillah keadaannya baik-baik saja setelah dipesantrenkan di freezer beberapa minggu... *hah...?

ini resep hasil kira-kira sendiri ya ibu-ibu, terutama untuk takaran gula, mutlak terserah anda ...

bahan :
- 250 gr bubur labu, tiriskan airnya
- 100 gr tepung ketan
- 1 sdm tepung sagu
- 1/4 sdt  garam
uleni semua bahan di atas hingga tidak melengket dan dapat dipulung. tidak usah ditambah air karena labunya lembeeeek banget...

kuah bubur :
- 100 gr gula merah, sisir
- 50 gr gula pasir
- 250 ml santan sedang
- 150 ml air untukk merebus
- 1 sdm sagu larutkan dengan sedikit air

caranya :
didihkan air, kemudian kecilkan api.
bentuk bulat-bulat adonan labu, langsung rebus. lakukan hingga habis.
di panci lain, rebus air dan gula hingga gula larut, saring, rebus kembali. apabila sudah ada candil yang mengapung, segera pindahkan ke air gula. lakukan hingga habis. tuangi santan, aduk terus hingga mendidih kembali, terakhir kentalkan dengan larutan sagu. aduk hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. siap disajikan hangat...

alhamdulillah anak-anak suka, tapi kok yang dimakan kuahnya ajah... mereka sama sepertiku, lebih suka yang hanya terbuat dari tepung ketan...

separuhnya dikirimin ke mertua deh...

*cari muka... sedikit....

enakan dibikin cake aja ah lain kali mah... perasaan langunya masih berasa banget...

semoga bermanfaat...




2 komentar:

  1. masa sih? aku justru ngefans banget sama bau nya labu beneran....

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneran teh, malah rada puyeng kalo kelamaan cium baunya... hehehe, mendingan bau ikan sekalian...

      Hapus